Posted by DKT Tokoh & Sejarah on Tuesday, July 24, 2018
Biografi Sunan Prawoto, Silsilah dan Perjalanan Hidupnya - Raja
terakhir atau raja keempat Kerajaan Demak adalah Sunan Prawoto. Sepeninggal
Sultan Trenggono, yang menjadi raja selanjutnya adalah Sunan Prawoto. Sunan
Prawoto adalah seorang yang ahli di bidang agama Islam. Kehidupan Sunan
Prawoto lebih banyak dihabiskan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Kehidupan politik Kerajaan Demak masa Sunan Prawoto ini banyak terjasi
pertikaian karena mulai muncul persleeisihan untuk memperebutkan tampuk kekuasaan
sebagai Raja Demak. Sunan Prawoto sendiri juga tidak terlalu lama memimpin
Kerajaan Demak sebagai raja. Bahkan pernah suatu ketika beliau ingin
mengundurkan diri sebagai raja Demak.
|
Makam Sunan Prawoto |
Biografi Sunan Prawoto
Sunan Prawoto memiliki nama lahir Raden Mukmin, atau dalam ejaan China
disebut Muk Ming. Sunan Prawoto memerintah Kerajaan Demak mulai tahun 1546 -
1549. Sunan Prawoto adalah pribadi yang cenderung lebih sebagai seorang ahli
agama dari pada sebagai seorang raja. Pada masa kekuasaannya, daerah kekuasaan
Demak seperti Banten, Cirebon dan Gresik berkembang begitu pesatnya dan seakan
diberikan kebebasan tanpa ada pengaturan manajerial sama sekali. Dari naskah
babad dam serat disebutkan bahwa Raden Mukmin merupakan anak sulung dari Sultan
Trenggono. Raden Mukmin ini lahir ketika
Sultan Trenggono masih sangat muda dan
belum menjadi raja Demak.
Bahkan dikisahkan dalam versi lain, Raden Prawoto inilah yang membantu
ayahnya yaitu Sultan Trenggono dalam meraih kekuasaan sebagai Raja Demak. Sunan
Prawoto yang mengirim orang suruhan untuk membunuh Raden Kikin yang merupakan
saudara Ayahnya Sultan Trenggono. Raden Kikin tewas dibunuh Ki Surayata saat
sepulang dari sholat Jumat. Radeb Kikin kemudian mendapatkan julukan sebagai
Pangeran Sekar Sedo Lepen atau dalam bahasa Indonesia berarti pangeran atau
bunga yang gugur di sungai. Alhasil Sultan Trenggono kemudian berhasil naik
tahta.
Sepeninggal Sultan Trenggono yang wafat, Sunan Prawoto kemudian
diangkat menjadi raja Demak menggantikan ayahandanya. Raden Mukmin juga
memiliki ambisi untuk melanjutkan cita-cita ayahnya untuk menguasai Pulau Jawa.
Namun sayang Raden Mukmin tidak memiliki kemampuan di bidang politik yang
mumpuni. Raden Mukmin lebih suka hidup sebagai seorang ulama dan lebih sering
mendekatkan diri pada Allah dalam kehidupannya. Pada masa kekuasaannya, Raden
Mukmin memindahkan pusat pemerintahan Kerajaan Demak yang semula di Bintoro lalu
dipindah ke Prawoto. Lokasinya saat ini kira-kira adalah desa Prawoto,
Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Oleh karena itu, Raden Mukmin
pun terkenal dengan sebutan Sunan Prawoto.
Cita-cita Sunan Prawroto dalam menguasai Jawa ini pada akhirnya tidak
pernah menjadi kenyataan. Sunan Prawoto lebih sering menjadi seorang ahli agama
dari pada mengatur strategi untuk melaksanakan cita-citanya. Kehidupan di
beberapa wilayah kekuasaan Demak pun satu per satu semakin berkembang menjadi
lebih besar dan Demak tak mampu mengontrol daerah kekuasaannya tersebut. Daerah
seperti seperti Banten, Cirebon, Surabaya, dan Gresik berkembang begitu bebas
tanpa kontrol dari Demak, dan sebenarnya ini sangat berbahaya untuk
keberlangsungan sebuah Kerajaan.
Meninggalnya Sunan Prawoto
Sepeninggal Sultan Trenggono, di Demak sendiri sebenarnya ada dua
tokoh yang kuat yaitu Aryo Penangsang di Jipang dan Hadiwijaya bupati Pajang.
Aryo Penangsang adalah anak dari Pangeran Sekar Sedo Lepen atau Raden Kikin.
Nah, Aryo Penangsang ini kemudian yang merencanakan membunuh Sunan Prawoto
karena merasa dendam atas ayahnya yang mati dibunuh utusan Sunan Prawoto.
Menurut Babad Tanah Jawi, Aryo Penangsang mengirim anak buahnya yang bernama
Rangkud untuk membunuh Sunan Prawoto. Rangkud pun berhasil masuk di kamar Sunan
Prawoto pada suatu malam. Sebelum Rrangkud membunuh Sunan Prawoto, Sunan
Prawoto mengakui atas kesalahan yang ia lakukan kepada Raden Kikin dan rela
dihukum mati.
Sunan Prawoto rela dihukum mati asal keluarganya diampuni. Rangkud pun
menyetujuinya dan kemudian menikam dada Sunan Prawoto sampai tembus ke
belakang. Dan celaka, ternyata istri Sunan Prawoto berlindung di belakang Sunan
Prawoto yang pada akhirnya juga turut meninggal karena ikut tertusuk tikaman
dari Rangkud tersebut. Sunan Prawoto pun marah atas kematian istrinya, dengan
sisa tenaganya Sunan Prawoto berhasil membunuh Rangkud.
Nah teman-teman, itulah sedikit info yang bisa kami sampaikan mengenai
biografi Sunan Prawoto sebagai raja keempat Kerajaan Demak. Semoga sedikit
informasi mengenai biografi Sunan Prawoto di atas bisa menambah pengetahuan
kita bersama tentang
sejarah Kerajaan Demak dan tentunya mengenai sejarah dan
biografi Sunan Prawoto sebagai raja keempat Kerajaan Demak.