Posted by DKT Tokoh & Sejarah on Tuesday, July 24, 2018
Biografi Singkat Pati Unus, Panglima Armada Gabungan Kerajaan Islam
Jawa - Perjalanan Kerajaan Demak setelah masa kepemimpinan Raden Patah usai,
maka dilanjutkan oleh Pati Unus. Pati Unus merupakan raja ke dua Demak, namun
sayang Pati Unus tida lama memerintah kerajaan Demak karena ia meninggal dalam
usia yang masih muda dalam pertempuran melawan Portugis di Malaka. Ada beberapa
versi sejarah Pati Unus, terutama untuk Biografi Pati Unus. Namun secara umum,
versi yang paling populer menyebutkan bahwa Pati Unus adalah menantu dari Raden
Patah bukan anak kandungnya. Sehingga kemudian dari sini bisa ditarik
kesimpulan bahwa Pati Unus adalah saudara ipar dari
Sultan Trenggono raja ke
tiga Demak. Pati Unus sendiri adalah raja ke dua Kerajaan Demak.
|
Biografi Singkat Pati Unus |
Pati Unus Muda Diambil Menantu Raden Patah
Adipati Unus ini kiprahnya sangat menonjol ketika ia masih muda.
Sebelum diambil menantu Raden Patah, Pati Unus adalah seorang pemuda yang
tangguh, cerdas dan pemberani. Dengan segala kelebihan yang ia miliki, maka tak
heran jika ia kemudian diambil mantu oleh Raden Patah. Pati Unus memiliki peran
yang signifikan pada masa awal Kerajaan Demak di bawah pimpinan Raden Patah.
Setelah melihat potensi yang ada pada Pati Unus, kemudian Pati Unus
dinikahkan dengan putri Raden Patah. Nama Pati Unus pada waktu itu adalah Abdul
Qodir sebelum populer dengan sebutan Pati Unus. Setelah resmi menjadi menantu
Raden Patah, Pati Unus kemudian diangkat menjadi Adipati di wilayah Jepara yang
merupakan tempat kelahirannya sendiri. Nah, dari sinilah kemudian nama Pati
Unus mulai muncul. Abdul Qodir yang merupakan anak dari Raden Yunus dan
memiliki jabatan Adipati, maka masyarakat banyak menyebut Abdul Qodir sebagai
Adipati bin Yunus. Dan, lama kelamaan nama tersebut semakin disingkat dan masyarakat
lebih gampang menyebut Abdul Qodir dengan sebutan
Pati Unus.
Dinamika dan perkembangan Islam pada masa itu cukup dinamis. Hubungan
antara Kerajaan Demak dengan Kerajaan Islam lain seperti Banten dan Cirebon
semakin menguat. Hal ini mungkin dikarenakan mulai adanya invasi dari Portugis
ke Indonesia. Keeratan hubungan kerajaan Islam tersebut ditunjukkan dengan
pernikahan ke dua Pati Unus dengan putri dari Sultan Syarif Hidayatulloh yaitu
Ratu Ayu pada tahun 1511. Lebih dari itu, kemudian Pati Unus diangkat sebagai
panglima pasukan gabungan antara Demak, Banten dan Cirebon. Kemudian Pati Unus
mendapat gelar baru yaitu Senapati Sarjawala dengan tugas utama merebut kembali
tanah Malaka yang telah jatuh ke tangan Portugis.
Keadaan semakin genting ketika ada kabar bahwa Samudra Pasai juga
jatuh di tangan Portugis pada tahun 1512. Dengan kondisi seperti ini, maka
tugas Pati Unus sebagai panglima armada Islam Jawa semakin mendesak untuk
segera dieksekusi. Pati Unus ditugaskan untuk mengalahkan Portugis dan merebut
kembali Malaka. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membentuk armada
kecil pada tahun 1513 untuk mencoba mendesak masuk benteng Portugis di Malaka
namun sayang gagal dan diputuskan untuk kembali ke Jawa. Dari kegagalan yang
pertama ini kemudian diambil pelajaran untuk melakukan penyerangan selanjutnya.
Serangan lanjutan ini dipersiapkan dengan matang dengan jumlah armada yang
lebih besar. Pembangunan armada besar tersebut dalam sejarah Kerajaan Demak
disebutkan dengan kapasitas 375 kapal perang di tanah Gowa, Sulawesi yang
masyarakatnya sudah terkenal dalam pembuatan kapal.
Pati Unus Menjadi Raja Demak
Pada tahun 1518, Raden Patah yang bergelar Alam Akbar Al Fattah
sebagai raja pertama Kerajaan Demak meninggal dunia. Raden Patah berwasiat agar
Pati Unus yang merupakan mantunya agar diangkat menjadi Raja Demak selanjutnya.
Maka kemudian Pati Unus diangkat menjadi Raja Demak ke dua dengan gelar Sultan
Demak II bergelar Alam Akbar At-Tsaniy. Pati Unus atau Raden Abdul Qodir bin
Yunus ini adalah adipati di Jepara yang secara nasab adalah keturunan dari Arab
dan Parsi. Namun kekuasaan Pati Unus sebagai Raja Demak ini tidak lama karena
Pati Unus meninggal dalam usia muda di medan pertempuran dalam berjuang
membebaskan Malaka dari Portugis. Sehingga kehidupan politik pada masa Pati
Unus ini
sejarah Kerajaan Demak seperti tidak berkembang karena masih fokus pada
persiapan penyerangan Portugis di Malaka.
Nah teman-teman, itulah sedikit gambaran mengenai perjuangan dan
perjalanan hidup Pati Unus yang merupakan panglima perang dari Kerajaan Islam
di Jawa. Untuk lebih jelasnya mengenai biografi Pati Unus, silahkan di baca di
Biografi Pati Unus lengkap.