Posted by DKT Tokoh & Sejarah on Sunday, July 5, 2015
MEndapat julukan sebagai Bapak Ilmu Pengetahuan. Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia,
384 SM. Ayahnya seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur tujuh belas
tahun Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dia menetap
di sana
selama dua puluh tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia. Dari
ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi
dan “pengetahuan praktis”. Di bawah asuhan Plato dia menanamkan minat
dalam hal spekulasi filosofis.
Pada tahun 342 SM Aristoteles pulang kembali ke Macedonia,
menjadi guru seorang anak raja umur tiga belas tahun yang kemudian
dalam sejarah terkenal dengan Alexander Yang Agung. Aristoteles mendidik
si Alexander muda dalam beberapa tahun. Di tahun 335 SM, sesudah
Alexander naik tahta kerajaan, Aristoteles kembali ke Athena dan di situ
dibukanya sekolahnya sendiri, Lyceum. Dia berada di Athena dua belas
tahun, satu masa yang berbarengan dengan karier penaklukan militer
Alexander. Alexander tidak minta nasehat kepada bekas gurunya, tetapi
dia berbaik hati menyediakan dana buat Aristoteles untuk melakukan
penyelidikan-penyelidikan. Mungkin ini merupakan contoh pertama dalam
sejarah seorang ilmuwan menerima jumlah dana besar dari pemerintah untuk
maksud-maksud penyelidikan dan sekaligus merupakan yang terakhir dalam
abad-abad berikutnya.
Walau begitu, pertaliannya dengan Alexander mengandung pelbagai bahaya.
Aristoteles menolak secara prinsipil cara kediktatoran Alexander dan
tatkala si penakluk Alexander menghukum mati sepupu Aristoteles dengan
tuduhan menghianat, Alexander punya pikiran pula membunuh Aristoteles.
Di satu pihak Aristoteles kelewat demokratis di mata Alexander, dia juga
punya hubungan erat dengan Alexander dan dipercaya oleh orang-orang
Athena. Tatkala Alexander mati tahun 323 SM golongan anti-Macedonia
memegang tampuk kekuasaan di Athena dan Aristoteles pun didakwa kurang
ajar kepada dewa. Aristoteles, teringat nasib yang menimpa
Socrates 76
tahun sebelumnya, lari meninggalkan kota
sambil berkata dia tidak akan diberi kesempatan kedua kali kepada
orang-orang Athena berbuat dosa terhadap para filosof. Aristoteles
meninggal di pembuangan beberapa bulan kemudian di tahun 322 SM pada
umur enam puluh dua tahun.
Hasil murni karya Aristoteles jumlahnya mencengangkan. Empat puluh tujuh
karyanya masih tetap bertahan. Daftar kuno mencatat tidak kurang dari
seratus tujuh puluh buku hasil ciptaannya. Bahkan bukan sekedar
banyaknya jumlah judul buku saja yang mengagumkan, melainkan luas daya
jangkauan peradaban yang menjadi bahan renungannya juga tak
kurang-kurang hebatnya. Kerja ilmiahnya betul-betul merupakan
ensiklopedi ilmu untuk jamannya. Aristoteles menulis tentang astronomi,
zoologi, embryologi, geografi, geologi, fisika, anatomi, physiologi, dan
hampir tiap karyanya dikenal di masa Yunani purba. Hasil karya
ilmiahnya, merupakan, sebagiannya, kumpulan ilmu pengetahuan yang
diperolehnya dari para asisten yang spesial digaji untuk menghimpun
data-data untuknya, sedangkan sebagian lagi merupakan hasil dari
serentetan pengamatannya sendiri.
Profil Dan Perjalanan Hidup Aristoteles
Untuk menjadi seorang ahli paling jempolan dalam tiap cabang ilmu tentu
kemustahilan yang ajaib dan tak ada duplikat seseorang di masa
sesudahnya. Tetapi apa yang sudah dicapai oleh Aristoteles malah lebih
dari itu. Dia filosof orisinal, dia penyumbang utama dalam tiap bidang
penting falsafah spekulatif, dia menulis tentang etika dan metafisika,
psikologi, ekonomi, teologi, politik, retorika, keindahan, pendidikan,
puisi, adat-istiadat orang terbelakang dan konstitusi Athena. Salah satu
proyek penyelidikannya adalah koleksi pelbagai negeri yang digunakannya
untuk studi bandingan.
Mungkin sekali, yang paling penting dari sekian banyak hasil karyanya
adalah penyelidikannya tentang teori logika, dan Aristoteles dipandang
selaku pendiri cabang filosofi yang penting ini. Hal ini sebetulnya
berkat sifat logis dari cara berfikir Aristoteles yang memungkinkannya
mampu mempersembahkan begitu banyak bidang ilmu. Dia punya bakat
mengatur cara berfikir, merumuskan kaidah dan jenis-jenisnya yang
kemudian jadi dasar berpikir di banyak bidang ilmu pengetahuan.
Aristoteles tak pernah kejeblos ke dalam rawa-rawa mistik ataupun
ekstrim. Aristoteles senantiasa bersiteguh mengutarakan
pendapat-pendapat praktis. Sudah barang tentu, manusia namanya, dia juga
berbuat kesalahan. Tetapi, sungguh menakjubkan sekali betapa sedikitnya
kesalahan yang dia bikin dalam ensiklopedi yang begitu luas.
Pengaruh Aristoteles terhadap cara berpikir Barat di belakang hari
sungguh mendalam. Di jaman dulu dan jaman pertengahan, hasil karyanya
diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Latin, Arab, Itali, Perancis,
Ibrani, Jerman dan Inggris. Penulis-penulis Yunani yang muncul kemudian,
begitu pula filosof-filosof Byzantium mempelajari karyanya dan
menaruh kekaguman yang sangat. Perlu
juga dicatat, buah pikirannya banyak membawa pengaruh pada filosof
Islam dan berabad-abad lamanya tulisan-tulisannya mendominir cara
berpikir Barat. Ibnu Rusyd (Averroes), mungkin filosof Arab yang paling
terkemuka, mencoba merumuskan suatu perpaduan antara teologi Islam
dengan rasionalismenya Aristoteles. Maimomides, pemikir paling terkemuka
Yahudi abad tengah berhasil mencapai sintesa dengan Yudaisme. Tetapi,
hasil kerja paling gemilang dari perbuatan macam itu adalah Summa
Theologia-nya cendikiawan Nasrani St. Thomas Aquinas. Di luar daftar ini
masih sangat banyak kaum cerdik pandai abad tengah yang terpengaruh
demikian dalamnya oleh pikiran Aristoteles.
Kekaguman orang kepada Aristoteles menjadi begitu melonjak di akhir abad
tengah tatkala keadaan sudah mengarah pada penyembahan berhala. Dalam
keadaan itu tulisan-tulisan Aristoteles lebih merupakan semacam bungkus
intelek yang jitu tempat mempertanyakan problem lebih lanjut daripada
semacam lampu penerang jalan. Aristoteles yang gemar meneliti dan
memikirkan ihwal dirinya tak salah lagi kurang sepakat dengan sanjungan
membabi buta dari generasi berikutnya terhadap tulisan-tulisannya.
Beberapa ide Aristoteles kelihatan reaksioner diukur dengan kacamata
sekarang. Misalnya, dia mendukung perbudakan karena dianggapnya sejalan
dengan garis hukum alam. Dan dia percaya kerendahan martabat wanita
ketimbang laki-laki. Kedua ide ini-tentu saja –mencerminkan pandangan
yang berlaku pada jaman itu. Tetapi, tak kurang pula banyaknya buah
pikiran Aristoteles yang mencengangkan modernnya, misalnya kalimatnya,
“Kemiskinan adalah bapaknya revolusi dan kejahatan,” dan kalimat
“Barangsiapa yang sudah merenungi dalam-dalam seni memerintah manusia
pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium tergantung pada pendidikan
anak-anak mudanya.” (Tentu saja, waktu itu belum ada sekolah seperti
yang kita kenal sekarang).
Di abad-abad belakangan, pengaruh dan reputasi Aristoteles telah merosot
bukan alang kepalang. Namun, saya pikir pengaruhnya sudah begitu
menyerap dan berlangsung begitu lama sehingga saya menyesal tidak bisa
menempatkannya lebih tinggi dari tingkat urutan seperti sekarang ini.
Tingkat urutannya sekarang ini terutama akibat amat pentingnya ketiga
belas orang yang mendahuluinya dalam urutan.
Istilah-istilah ciptaan aristoteles masih dipakai sampai
sekarang: Informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu,
substansi, materi, esensi, dsb. Ahli filsafat terbesar di dunia
sepanjang zaman, bapak peradaban barat, bapak eksiklopedi, bapak ilmu
pengetahuan, atau guru(nya) para ilmuwan adalah berbagai julukan yang
diberikan pada ilmuan ini. Berbagai termuannya seperti logika yang
diebut juga ilmu mantic yaitu pengethaun tentang cara berpikir dengan
baik, benar, dan sehat, membaut namanya begitu dikenal oleh setiap orang
di seluruh dunia yang pernah mengecap penididkan.
Pria yang lahir di Stagmirus, Macedonia.
Pada tahun 384 sM. Inilah orang pertama di dunia yang dapat membuktikan
bahwa bumi bulat. Pembuktian yang dilakukaknya dengan jalan meliaht
gerhana. Sepuluh jenis kata yang dikenal orang saat ini seperti. Kata
kerja, kata benda, kata sifat dan sebagainya merupakan pembagian kata
hasil pemikirannya. Dia jugalah yang mengatakan bahwa manusia adalah
mahluk social.
Ayahnya yang bernama Nicomachus, seorang dokter di sitana Amyntas III,
raja Mecodinia, kakek Alexander Agung. Meninggal ketika Aristoteles
berusia 15 tahun. Karennanya, ia kemudia dipelihara oleh proxenus,
pamanya- saudara dari ayahnya, pada usia 17 tahun ia masuk akademi milik
plato di Athena. Dari situlahia kemudian menjadi murid plato selama 20
tahun. Dengan meninggalnya plato pada
tahun 347 sM. Aristoteles meninggalkan Athena dan mengembara selama 12
tahun. Dalam jenjang waktu itu ia mendirikan akademi di Assus dan
menikah dengan Pythias yang tak lama kemudian meninggal. Ia lalu menikah
lagi dengan Herpyllis yang kemudian melahirkan baginya seorang anak
laki-laki yang ia beri nama Nicomachus seperti ayahnya. Pada tahu-tahun
berikutnya ia juga mendirikan akademi di Mytilele. Saat itulah ia sempat
jadi guru Alexander Agung selama 3 thun. Di
Lyceum, Athena pada tahuan 355 sM. Ia juga mendirikan semacam akademi.
Di sinilah ia selama 12 tahun memberikan kuliah, berpikir, mengadakan
riset dan eksperimen serta membuat catatan-catatn dengan tekun dan
cermat.
Pada tahun 323 sM Alexander Agung
meninggal. Karena takut di bunuh orang yunani yang membenci pengikut
Alexander, Aristoteles akhirnya melarikan diri ke Chalcis.
Tapi ajal emmang tal menganl tempat. Mau bersembunyi kemanapun, kalau
ajal sydah tiba tidak ada yang bisa menolak. Demikian juga dengan tokoh
ini, satu tahun setelah pelariannya ke kota itu, yaitu tepatnya pada
tahun 322 sM, pada usia 62 tahun ia meninggal juga di kota tersebut,
Chalcis Yunani..
Julukan:
- Ahli filsafat terbesar di dunia sepanjang zaman.
- Bapak peradaban barat.
- Bapak ilmu pengetahuan atau guru (nya) para ilmuan.
Penemuan / Sumbangan Ilmu Pengetahuan:
- Logika (Ilmu mantic: pengethaun tenatng cara berpikir dengan baik, benar, dan sehat.
- Biologi, fisika, botano, astronomi, kimia, meteorology, anatomi. Zoology, embriologi, dan psikologi eksperimental