Posted by DKT Tokoh & Sejarah on Wednesday, July 25, 2018
Maspion merupakan salah satu perusahaan produsen perkakas yang besar
di Indonesia. Maspion didirikan oleh Alim Husin namun Maspion berubah
menjadi perusahaan besar di tangan Alim Markus anaknya.
Sejarah
perusahaan Maspion bermula seorang pemuda bernama Lin Xueshan, pemuda
19 tahun yang berasal dari Desa di provinsi Fujian, China nekat merantau
dan sampai ke Indonesia setelah berlayar selama 40 hari. Terinspirasi
dari pelayaran Laksamana Cheng Ho ke Indonesia pada abad ke 14. Ia tiba
di Pasuruan, Jawa Timur dan kemudian mengubah namanya menjadi Alim
Husin.
Untuk bertahan hidup di Pasuruan, Alim Husin menjual kain.
Tak lama kemudian Alim bersama kawannya Gunardi Go membuat lampu teplok
model baru dan mulai menjualnya secara massal pada tahun 1954.
Lampu
buatan Alim dan Gunardi cukup bagus. Tidak mudah pada karena dilapisi
kaca dan tidak membuat dinding rumah hitam akibat asapnya. Banyak yang
menyukai lampu teplok buatan mereka. Alim Husin bersama Gunardi Go
mendirikan UD Logam Djawa di tahun 1965 yang kemudian menjadi cikal
bakal perusahaan Maspion. Alim juga dibantu oleh anaknya yaitu Alim
Markus dalam baik itu dalam hal penjualan, administrasi hingga keuangan.
Dengan
karyawan yang berjumlah 8 orang, Alim Husin mampu memproduksi 300 lusin
lampu teplok yang jenisnya bermacam-macam mulai untuk rumahan hingga
untuk para nelayan. Usaha milik Alim Husin dan Gunardi Go berkembang
pesat.
Maspion Dibawah Kepemimpinan Alim Markus
Di
tahun 1971, Alim membuka usaha baru dengan memproduksi perabotan rumah
tangga yang terbuat dari plastik seperti loyang, ember serta baskom. Ia
memberikan merk produknya dengan nama Maspioneer. Namun sudah ada perusahaan lain yang memakai nama Pioneer sebagai merk produk mereka sehingga mengajukan komplain.
Akhirnya kata Maspioneer kemudian diubah menjadi Maspion. Maspion merupakan kepanjangan dari kalimat Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional
yang merupakan ide dari Alim Markus anaknya. Di tahun itu juga 1971,
Alim mengangkat anaknya Alim Markus menjadi Direktur Utama Maspion.
Mengenai profil dan biografinya, Alim Markus yang lahir 24 September
1951 di Surabaya adalah anak sulung dari Alim Husin. Ia tidak tamat SMP
karena sibuk membantu usaha ayahnya. Namun meskipun tidak tamat, Ali
Markus sudah berpengalaman dalam mengurus usaha ayahnya sejak usia
remaja mulai dari sebagai cleaning servis, administrasi, keuangan,
hingga penjualan. Maka tak heran ayahnya menunjuk Alim Markus sebagai
direktur Maspion.
Di tangan Alim Markus, Perusahaan Maspion
semakin agresif. Maspion Group gencar melakukan ekspansi bisnis di
segala lini usaha. Dimasa kepemimpinannya, Maspion memiliki lusinan anak
perusahaan.
Bisnis utamanya adalah produk kebutuhan ibu rumah
tangga seperti panci teflon, kompor gas, termos, pompa air, kulkas
hingga kipas angin. Kemudian merambah ke bisnis konstruksi, properti,
bisnis jasa keuangan hingga perusahaan patungan dengan investor lain.
Maspion
memiliki kawasan Industri di Surabaya dengan luas mencapai 100 hektar.
Maspion kemudian dikenal masyarakat sebagai merk lokal yang mendominasi
pasar peralatan rumah tangga. Strategi bisnis yang dilakukan oleh Alim
Markus adalah merangkul para manufaktur asing yang terkenal dari Jepang
dan Korea seperti Samsung, membujuk mereka untuk membangun pabrik di
Indonesia dengan keuntungan pembagian saham yang sama sehingga tercipta
perusahaan patungan.
Dengan kalimat ‘Cintailah produk-produk Indonesia’, merupakan
slogan andalan perusahaan Maspion. Alim Markus pun kerap memerankan
sendiri produk-produknya di televisi. Ketika krisis 1998, Maspion
menutup 5 pabriknya dari total 63 pabrik. Ia bahkan berani kembali ke
Indonesia saat kerusuhan Mei 1998 ditengah sentimen anti warga keturunan
Tionghoa.
Ia pun kerap di demo oleh karyawannya yang meminta
kenaikan upah. AlimMarkus bahkan pernah dijebloskan ke penjara akibat
kasus bank gelap yang membuat CEO Jawa Pos ketika itu
Dahlan Iskan hingga
Jusuf Kalla serta pejabat dan tokoh masyarakat ikut menjamin penahanan diri Alim Markus ditangguhkan. Namun dakwaannya digugurkan.
Alim
Markus menikah dengan Sriyanti dan memiliki tujuh orang anak. Alim
sendiri miliki tiga orang saudara yaitu Alim Mulia Sastra, Alim Satria
dan Alim Prakarsa. Alim Markus pernah menjadi penasehat presiden ketika
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ketika menjabat sebagai presiden.
Total kekayaan Alim Markus bersama keluarganya ditaksir mencapai 5 triliun
rupiah di tahun 2017. Bos perusahaan Maspion ini menempati urutan ke 31
dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Kini Maspion dipimpin oleh
anaknya yaitu Herman Halim yang juga merupakan mantan Ketua Harian
Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia. Ia sempat menghebohkan media
sejak menyatakan menjadi muallaf dan masuk islam pada tanggal 27 Agustus
2004.