Biografi Hotman Paris Hutapea
Hotman
Paris dilahirkan di sebuah kampung bernama Laguboti di wilayah
Tapanuli, Sumatera Utara pada tanggal 20 Oktober 1959. Mengenai keluarga
Hotman Paris Hutapea, Ayahnya bernama Binahar Hutapea, ibunya bernama
Rusmina Tiobinur.
Masa Kecil
Hotman
Paris memiliki 10 orang saudara. Ayahnya sendiri memiliki usaha
angkutan bus sehingga ia mampu menyekolahkan 10 anaknya. Masa kecil
Hotman Paris dilalui dengan penuh kedisiplinan. Ia terbiasa memasak,
membersihkan rumah hingga membantu orang tuanya di bekerja di sawah.
Ayahnya
juga mengajarkan Hotman Paris beserta saudaranya yang lain agar hidup
dengan menghargai uang dan harus bekerja keras. Hal itulah yang membuat
anak-anaknya menjadi pribadi yang tangguh di kemudian hari.
Selepas
SMA, Hotman Paris Hutapea melanjutkan pendidikannya di Universitas
Katolik Parahyangan. Awalnya ia ingin masuk ke ITB Bandung namun ia
tidak lulus seleksi masuk.
Kuliah di Fakultas Hukum
Hingga
kemudian ia memilih fakultas hukum Universitas Katolik Parahyangan. Di
kampus itu pula ia bertemu dengan istrinya yakni Agustianne Marbun yang
pada waktu itu manjadi kakak tingkatnya.
Hotman Paris tak pernah
berfikir untuk kuliah di fakultas hukum. Ia menganggap jurusan tersebut
hanyalah jurusan untuk orang buangan. Sebab menurutnya ketika itu
lulusan fakultas hukum lebih banyak yang menjadi pengangguran.
Seiring
waktu Hotman Paris mulai menikmati kuliahnya. Ia bahkan dapat
menyelesaikan kuliahnya tepat waktu dalam jangka 3.5 tahun.
Hampir Bunuh Diri
Setelah
lulus, Hotman Paris kemudian diterima bekerja di Bank Indonesia tanpa
melalui tes atas tawaran dari Prof. Subekti. Disisi lain ia meninggalkan
kesempatan untuk bekerja di Kantor Pengacara Adnan Buyung.
Dalam
Biografi Hotman Paris Hutapea , diketahui ia hampir bunuh diri menenggak
racun karena frustasi bekerja Bank Indonesia seperti yang dilansir dari
tribunnews.com. Ia akhirnya memilih meninggalkan karirnya di bank
Indonesia pada tahun 1982.
Hotman Paris kemudian mengawali karir
pengacaranya dengan bekerja di firma OC Kaligis setelah itu melanjutkan
profesinya dengan bekerja di Nasution Lubis Hadiputranto.
Setelah
itu ia kemudian ke Australia dan magang di kantor pengacara disana. Ia
juga menyelesaikan pendidikan master ilmu hukumnya di University of
Technology Sidney, Australia pada tahun 1990.
Di Australia, dari tahun 1987 hingga 1998, Hotman Paris bekerja kantor
pengacara Free Hill Hollingdale & Page, Sidney. Ia banyak menangani
kasus selama bekerja disana. Hal ini membuat ia kaya akan pengalaman.
Membuka Kantor Pengacara Hotman Paris Hutapea & Patners
Setelah
sukses berkarir di Sydney, Australian. Hotman Paris kemudian kembali ke
Indonesia. Ia membuka kantor hukum sendiri yang bernama
Hotman Paris Hutapea & Patners yang berada wilayah Kelapa Gading, Jakarta.
Hotman Paris Hutapea sudah menangani ratusan kasus hukum. Dari kasus
besar yang melibatkan perusahaan besar hingga kasus ‘remeh’ misalnya
kasus cerai ataupun kasus kecil lainnya ia tangani. Klien-kliennya pun
terdiri dari para pengusaha, artis hingga pejabat yang menggunakan
jasanya sebagai pengacara.
Wajar apabila Hotman Paris Hutapea bisa dikatakan sebagai salah satu
pengacara kondang dengan bayaran termahal. Ia bahkan pernah menerima
bayaran sekitar 160 miliar untuk menangani satu kasus besar sebuah
perusahaan.
Pengacara Dengan Bayaran Termahal
Selain
klien dari dalam negeri ia juga biasa menerima klien dari luar negeri
dan menangani kasus kasus internasional. Tak heran dengan bayaran mahal
tersebut, Hotman Paris Hutapea hidup dengan penuh kemewahan dan glamour.
Kemewahan Hotman Paris Hutapea
Hal
yang wajar bagi Hotman Paris, kemewahan baginya adalah hasil dari kerja
keras serta disiplin yang ia terapkan dalam menggeluti profesinya
sebagai pengacara. Ia terbiasa bangun subuh hari kemudian kemudian mulai
bekerja. Hal itu ia terapkan setiap harinya.
Oleh majalah SWA,
Hotman Paris Hutapea mendapat julukan sebagai ‘Celebrity Lawyers’, ‘The
Most Dangerous Lawyer’. Majalah di Australia bahkan menjulukinya sebagai
‘blink blink lawyer’.
Julukan tersebut memang cocok diberikan
oleh Hotman Paris Hutapea. Kemewahannya dapat dilihat dari penampilan
Hotman Paris sebagai pengacara.
Berbisnis Properti
Dalam
biografi Hotman Paris Hutapea diketahui bahwa ia tidak hanya bergantung
pada profesi jasa pengacara saja. Hotman Paris juga menggeluti bisnis
properti sejak lama yang menjadi salah satu sumber kekayaan Hotman Paris
Hutapea.
Diketahui bahwa ia memiliki ratusan ruko serta beberapa hotel yang
tersebar di Jakarta serta Bali yang ia sewakan. Sehingga membuat
pundi-pundi kekayaanny terus bertambah. Selain itu ia juga menjadi
pembawa acara TV yang berjudul Hotman Paris Show.
Mengenai
keluarga Hotman Paris Hutapea, diketahui dari hasil pernikahannya
dengan Agustianne Marbun, Hotman Paris memiliki tiga orang anak bernama
Frank Alexander Hutapea, Fritz Hutapea, Felicia Putri Parisienne
Hutapea. Ketiganya juga mengikuti jejak Hotman Paris dengan kuliah di
bidang ilmu hukum di London, Inggris.